«

Film: 2014: Siapa Di Atas Presiden (2015)

»

Ricky Bagaskoro (Rizky Nazar), pelajar SMA tingkat akhir, mengalami dilema: mengejar mimpinya menjadi pengajar bagi anak-anak terlantar atau mengikuti keinginan ayahnya, Bagas Notolegowo (Ray Sahetapy), untuk meneruskan pendidikan setinggi-tingginya. Bagas berharap Ricky akan mengikuti jejaknya menjadi politikus.

Bagas sedang berjuang menjadi presiden Indonesia periode 2014-2019 menggantikan Presiden Jusuf Syahrir (Deddy Sutomo). Kesibukannya membuat hubungannya dengan Ricky menjadi renggang. Ricky sama sekali tidak setuju dengan langkah ayahnya. Ningrum (Donna Harun), sebagai ibu dan istri yang setia, selalu berusaha menyatukan mereka.

Persaingan menuju kursi kepresidenan sangat ketat antara Bagas Notolegowo, Faisal Abdul Hamid (Rudy Salam) dan Syamsul Triadi (Akri Patrio). Bagas kurang waspada. Satu keputusan sederhananya membuat semua impiannya porak-poranda.

Kehancuran Bagas membangkitkan keingintahuan Ricky untuk menelusuri kasus tersebut. Upaya ini mempertemukan Ricky dengan Khrisna Dorojatun (Donny Damara), pengacara idealis. Selain itu Ricky juga mulai dekat dengan Laras (Maudy Ayundya), anak Khrisna Dorojatun. Kasus ini mempertautkan hati Laras pada Ricky. Dari perjalanan yang mereka lalui, timbul kepercayaan Laras kepada Ricky, walaupun usia Ricky lebih muda.

Ricky dan Laras kerap kali merepotkan pihak kepolisian, terutama Iptu Astri (Atiqah Hasiholan), karena kecerobohan-kecerobohan mereka dalam penyelidikan. Kehidupan keduanya terancam. Ternyata ada pihak ketiga yang terlibat pada kasus ini. Khrisna memperkirakan bahwa pihak ketiga tersebut adalah kekuatan besar.

Pertanyaan Ricky pada Khrisna: "Jika Presiden, gak mau Papa jadi Presiden? Apa alasannya?"? Atau memang benar Bagas bersalah, karena ambisinya dia mampu melakukan segala hal? Ada satu tokoh lagi: Satria (Rio Dewanto), pria muda yang selalu berada pada banyak tempat.


Keyword: Action, Atiqah Hasiholan, Ben Sihombing, Celerina Judisari, Dapur Film Production, Donna Harun, Donny Damara, Hanung Bramantyo, Indonesia, Mahaka Pictures,



Komentar