«

Film: Sayap Kecil Garuda (2014)

»

Pulung, murid kelas 2 SMP, sulit menghapal Pancasila dan makna lambangnya. Ia memiliki daya ingat lemah. Walau demikian Pulung anak baik. Sepulang sekolah sebelum mengaji di surau, ia rajin membantu Abahnya untuk mengumpulkan beras perelek, sebuah budaya turun-temurun di kampung mereka. Warga kampung mensedekahkan satu kaleng susu beras yang mereka letakkan di depan rumah. Beras itu mereka kumpulkan seminggu tiga kali lalu diserahkan ke Pak RT untuk kemudian dijual murah ke warga kampung yang tidak mampu. Uang hasil penjualan beras dipinjamkan ke warga kampung yang tidak mampu untuk keperluan modal usaha atau keperluan lainnya.

Sikap Pulung yang tanpa pamrih, penolong, dan mudah bergaul membuat ia dicalonkan jadi ketua Osis bersaing dengan Asih dan Fandi, murid yang pintar dan diunggulkan di sekolah mereka.

Walau daya hafalnya lemah, Pulung sangat kuat di bidang visual. Ia pintar menggambar. Setelah diajari oleh Pak Zul, Pulung dapat menjuarai lomba gambar antar siswa se-Cianjur. Pulung mendapatkan piala dan sepeda dari lomba tersebut. Yang mengharukan, piala tersebut diberikan Pulung ke Maman, anak Pak Zul yang juga suka menggambar tetapi matanya buta karena penyakit panas yang pernah dideritanya. Sementara sepeda ia gunakan untuk mengumpulkan beras perelek menggantikan sepeda Abah yang sudah reot.


Keyword: Aaliyah Massaid, Adam Syachrizal, Adenin Adlan, Aditya Gumay, Baby Mameza Brajamusti, Deddy Mizwar, Diza Refengga, Drama, Elma Theana, Gatot Brajamusti,


Film Terkait

Informasi Terkait


Komentar