«

Film: Satu Nyawa dalam Denting Lonceng Kecil (2002)

»

Setelah bisnisnya hancur, Hanggar suka mabok, judi dan memukuli Risma, istrinya. Di rumah itu tinggal pula Tami, kakak sepupu Risma, dan anaknya, Bano, dan seekor kucing. Suatu malam Hanggar pulang dalam keadaan teler, dan meninggal karena dipukul seseorang. Begitu juga kucing mereka.

Risma menduga bahwa Tami lah yang melakukannya, karena tak tega melihat adiknya selalu dipukuli. Mereka mengubur Hanggar dan memberi alasan serangan jantung. Risma kemudian terima kos. Yang kos selalu tidak kerasan karena kejadian-kejadian menakutkan di rumah itu. Terakhir ada lima remaja kos di situ.

Mula-mula mereka juga tidak tahan dengan hal-hal aneh di rumah itu, tapi karena solider dengan salah seorang yang tak punya uang, mereka bertahan dan menghadapi keanehan itu. Peristiwa aneh itu terutama dialami oleh Bano. Risma heran, sampai datang pengakuan Tami bahwa Bano adalah anak Hanggar hasil perkosaan terhadap dirinya.

Suatu kali gangguan membuat Bano pingsan, hingga anak-anak kos memutuskan perang terhadap si pengganggu. Mereka meditasi bareng-bareng dipimpin Bobot yang punya kelebihan berhubungan dengan dunia halus. Di tengah meditasi, Tami kena gangguan nafas bersamaan dengan suara gemerincing dan tawa menyeramkan. Mendadak Bano datang, lalu menantang si arwah agar tidak mengganggu ibunya, cukup dirinya saja yang ternyata pembunuh Hanggar. Suara makin keras, Bano ambruk...

Jenis Film Drama
Tanggal Rilis: 2002
Negara Indonesia
Produksi Prasidi Grup, Dreamstation-Independent
Durasi 90 menit
Catatan Dibuat dalam format video digital. Diperdanakan pada Malam Halloween 31 Oktober 2002. Mulai Agustus 2004 diedarkan dari kampus ke kampus, sampai Malam Halloween 31 Oktober 2004.

Posters



Keyword: Abiprasidi, Budiati Abiyoga, Drama, Dreamstation-Independent, Faisal Alaydrus, Fajar Adhianto, Gemah Aristillany, Husni Hasan, Indonesia, Irfan Ihsan,




Komentar